Minggu, 17 Juni 2012

penentuan kegiatan ekonomi


   PENENTUAN KEGIATAN EKONOMI: PANDANGAN KLASIK,KEYNES DAN EKONOMI ISLAM
PANDANGAN AHLI EKONOMI KLASIK
Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik tentang perekonomian adalah perekonomian yang diatur oleh mekanisme pasar tingkat penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai. Pandangan ini didasarkan kepada keyakinan bahwa dalam perekonomian tidak akan terdapat kekurangan permintaan. Apabila produsen menaikkan produksi atau menciptakan jenis barang yang baru, maka dalam perekonomian akan selalu terdapat permintaan terhadap barang-barang itu. Analisis mengenai pandangan ahli ekonomi klasik akan ditekankan kepada hal-hal yang dikritik oleh Keynes. Hal-hal yang harus diperhatikan yaitu:
1.      Peranan sistem pasar bebas. Adam Smith, dalam bukunya The Wealth of Nations, telah mengemukakan pendapat yang mendukung agar kegiatan perekonomian diatur oleh sistem pasar bebas.
2.      Hukum Say, fleksibilitas upah dan kesempatan kerja penuh. Ahli ekonomi Klasik berkeyakinan bahwa kesempatan kerja penuh akan selalu tercapai dalam perekonomian.
·         Pandangan ini didasarkan atas keyakinan bahwa:
a.        Fleksibilitas tingkat bunga akan mewujudkan kesamaan / keseimbangan antara penawaran agregat dan permintaan agregat dari jumlah tabungan dan investasi.
b.      Fleksibilitas tingkat upah akan mewujudkan keadaan di mana permintaan dan penawaran tenaga kerja akan mencapai keseimbangan
Berdasarkan teori ekonomi Klasik maka perekonomian ditentukan oleh :
1.      Jumlah barang modal yang tersedia dan digunakan dalam perekonomian (C = Capital)
2.      Jumlah dan kualitas tenaga kerja yang tersedia dalam perekonomian ( L = Labor )
3.       Jumlah dan jenis kekayaan alam yang akan digunakan (Q = Quantity)
4.       Tingkat teknologi yang digunakan (T = Technology)
3.      Faktor-faktor produksi menentukan tingkat kegiatan ekonomi dan produksi nasional. Perekonomian tidak menghadapi masalah permintaan yang berarti segala barang yang diproduksikan akan dapat dijual, tingkat produksi nasional dan tingkat kegiatan ekonomi ditentukan oleh faktor-faktor produksi yang digunakan.
4.      Penawaran uang, kegiatan perekonomian dan tingkat harga. Ahli ekonomi Klasik menunjukkan bahwa peranan uang dalam perekonomian adalah netral yaitu perubahannya tidak akan mempengaruhi produksi nasional.
5.      Peranan pemerintah dalam perekonomian. Ahli ekonomi klasik tidak menyetujui campur tangan pemerintah yang aktif untuk mengatur kegiatan perekonomian.

PANDANGAN KEYNES
Teori makro ekonomi berkembang setelah J.M. Keynes menunjukkan kelemahan-kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang didasari oleh penggunaan tenaga kerja penuh. Pandangan Keynes yaitu penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian.
Perbedaan pandangan Keynes dan Klasik didasarkan atas perbedaan pendapat yaitu:
1.         Faktor-faktor yang menentukan tingkat tabungan dan tingkat investasi dalam perekonomian
2.         Hubungan antara tingkat upah dengan penggunaan tenaga kerja oleh pengusaha
Menurut Keynes, faktor penentu kegiatan ekonomi suatu negara adalah permintaan efektif. Permintaan efektif adalah permintaan yang disertai kemampuan untuk membayar barang-barang dan jasa-jasa dalam wujud perekonomian.
Keynes membagi permintaan agregat kepada dua jenis pengeluaran, yaitu pengeluaran konsumsi oleh rumah tangga dan penanaman modal oleh pengusaha. Akan tetapi, dalam analisis makro ekonomi, pengeluaran pemerintah dan ekspor juga ikut mempengaruhi pengeluaran agregat. Faktor yang mempengaruhi permintaan agregat yaitu:
1.      Konsumsi dan investasi
2.      Pengeluaran pemerintah dan Ekspor
3.       Suatu perekonomian akan dicapai apabila penawaran agregat sama dengan pendapatan nasionalnya. Perubahan keseimbangan kurva AD dan AS akan berlaku apabila kurva AD dan AS secara individu maupun secara bersama mengalami pergerakan ke kiri atau ke kanan yaitu
1.       Kurva AD berubah tapi kurva AS tetap
2.      Kurva AS berubah tapi kurva AD tetap
3.      Perpindahan serentak kurva AD dan AS.


PANDANGAN EKONOMI ISLAM
                Dalam sudut pandang Islam, jika dilihat dari segi hukum semua bentuk kegiatan ekonomi dibolehkan kecuali jika memberikan madharat baik secara pribadi maupun secara sosial. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah qaidah fiqhiyah yang berbunyi : “Hukum asal sesuatu adalah kebolehan, sehingga ada dalil yang mengharamkannya”. (Dicetuskan oleh Imam Syafi’i).
Oleh karena itu, kegiatan ekonomi Islami merupakan usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya melalui cara-cara yang sesuai dengan kaidah-kaidah agama, untuk mengharapkan ridho Allah SWT”. Artinya kegiatan ekonomi dalam Islam harus mempertimbangkan aspek kehalalan dan keharamannya dalam cara perolehan dan pendayagunaan usahanya.
                Islam sebagai agama yang universal tentunya memiliki ajaran yang dapat dijadikan sebagai sistem hidup yang komprehensif dan universal. Dengan demikian dalam prinsip Islam, jika kegiatan ekonomi diorientasikan kepada profit, maka profit yang harus didapatkan tidak hanya bersifat materi, tetapi juga bersifat immateri. Profit harus seimbang antara profit materi (duniawi) dengan aspek-aspek immateri (ukhrowi). Hal ini merupakan salah satu prinsip yang membedakan kegiatan ekonomi dalam Islam dengan prinsip-prinsip kegiatan ekonomi yang dipraktekan dalam bisnis konvensional (kafitalis dan sosialis). Kegiatan Ekonomi (bisnis) konvensional (kafitalis dan sosialis) hanya mencari keuntungan yang sifatnya materi (duniawi) dan mengabaikan aspek ukhrawi (immateri).
Suku bunga
            Suku bunga juga berpengaruh terhadap investasi,produksi dan terciptanya pengangguran. Semakin tinggisuku bunga maka investasi semakin menurun. Jika investasi menurun,maka produksi juga menurun. Jika investasi menurun,maka akan meningkatkan angka pengangguran .
Daftar pustaka
Putong Iskandar,Pengantar Ekonomi Mikro dan Makro,Jakarta Ed.2,Ghalia Indonesia,2003
Sukirno Sadono,Teori pengantar Makro Ekonomi,Jakarta Ed.3,PT.Raja Grafindo Persada 2004.